File:Perkasa Prajurit Kapita -- Djuli Pamungkas DSC03134.jpg
Original file (3,067 × 2,000 pixels, file size: 2.22 MB, MIME type: image/jpeg)
Captions
Summary
[edit]DescriptionPerkasa Prajurit Kapita -- Djuli Pamungkas DSC03134.jpg |
Bahasa Indonesia: Yihaa! Teriakan khas Rival dan Aman, dua bocah asal Gurabunga, Tidore, Maluku Utara bersahutan dengan tabuhan tifa. Keduanya adalah murid Sekolah Dasar (SD) Negeri Gurabunga, Rival kelas 5 sementara Aman masih kelas 1. Rival dan Aman menjadi pemimpin saat digelarnya tari Kapita di lapangan sepakbola di dekat sekolahnya yang terletak di kaki Gunung Kie Matubu. Aba-aba berupa teriakan ala prajurit kerajaan menjadi penanda dimulainya tari Kapita. Sebuah tarian perang asal Tidore yang kerap dimainkan saat upacara mengiringi Sultan, penyambutan tamu atau ritual keagamaan meski mulanya tarian ini menceritakan mengenai perlawanan masyarakat Tidore terhadap penjajah Portugis.
Rival dan Aman tentunya tak berdua saja. Sepuluh orang temannya menjadi pasukan pengiring. Lima orang di samping kanan Rival, sementara sisanya bersiaga di samping kiri Aman. Semuanya mengambil sikap siaga saat tabuhan tifa pertama kali terdengar. Kuda-kudanya kokoh, mata mereka menatap waspada mengitari setiap keliling lapangan. Pasukan Kapita akan memulai tarian dengan posisi berjongkok. Kedua kaki ditekuk dengan tumpuan berat pada kaki kanan. Jemari kaki kanan ikut menekuk sehingga posisi tumit, betis dan paha akan bertemu tidak menyisakan sedikit pun celah di kaki kanan hingga berada pada satu garis. Berbeda dengan kaki kiri yang ditekuk sedikit longgar hingga akan nampak lebih tinggi. Posisi seperti ini akan memudahkan setiap prajurit untuk bangkit, melompat dan berdiri. Tak lengkap rasanya jika seorang ksatria Kapita ini tak dibekali senjata. Begitu pun dengan Rival, Aman dan kawan-kawannya. Satu prajurit Kapita dibekali parang sebagai senjata penyerang dan salawaku yang berfungsi sebagai tameng. Sementara untuk pakaian yang digunakan mereka mengenakan atasan dan bawahan sebatas lutut berwarna putih, berlingkar kain merah yang diikat mengelingi merah dan memakai ikat kepala berwarna putih. Sebagai penanda bagi panglima perang, Rival dan Aman mengenakan kain merah sebagai penutup kepala. Seolah berada di medan pertempuran, Rival dan Aman berteriak dan memberikan komando agar prajurit berpindah gerakan. Gerakan dasar dari Tari Kapita diantaranya Cico yaitu menghindari, Colo artinya merunduk, Coho artinya menangkap, Cako artinya memukul, Copu artinya meloncat, Sepi artinya memotong, dan Sagu artinya membelah. Karena tarian ini jenis tari perang, lupakan lemah gemulai dan manisnya wajah penari. Sudah pasti tak akan ada kehangatan dan sikap ramah apalagi senyum yang tersungging dari setiap penari Kapita. Justru sebaliknya para prajurit Kapita akan nampak sangar dan tindakannya beringas serta membahayakan bagi setiap lawan. Jadi, meskipun Rival dan Aman serta penari lainnya masih tergolong bocah namun lewat tari Kapita mereka menunjukkan betapa gagah dan perkasanya prajurit perang dari Tidore. |
Date | |
Source | Own work |
Author | Djuli Pamungkas |
Licensing
[edit]- You are free:
- to share – to copy, distribute and transmit the work
- to remix – to adapt the work
- Under the following conditions:
- attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.
File history
Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.
Date/Time | Thumbnail | Dimensions | User | Comment | |
---|---|---|---|---|---|
current | 07:49, 30 September 2018 | 3,067 × 2,000 (2.22 MB) | Pdjuli13 (talk | contribs) | User created page with UploadWizard |
You cannot overwrite this file.
File usage on Commons
There are no pages that use this file.
Metadata
This file contains additional information such as Exif metadata which may have been added by the digital camera, scanner, or software program used to create or digitize it. If the file has been modified from its original state, some details such as the timestamp may not fully reflect those of the original file. The timestamp is only as accurate as the clock in the camera, and it may be completely wrong.
Image title |
|
---|---|
Camera manufacturer | SONY |
Camera model | ILCE-7 |
Author | Djuli Pamungkas |
Exposure time | 1/1,250 sec (0.0008) |
F-number | f/4.5 |
ISO speed rating | 640 |
Date and time of data generation | 07:52, 11 April 2018 |
Lens focal length | 35 mm |
Short title |
|
Orientation | Normal |
Horizontal resolution | 300 dpi |
Vertical resolution | 300 dpi |
Software used | Adobe Photoshop CS3 Windows |
File change date and time | 14:48, 30 September 2018 |
Y and C positioning | Co-sited |
Exposure Program | Aperture priority |
Exif version | 2.3 |
Date and time of digitizing | 07:52, 11 April 2018 |
Meaning of each component |
|
Image compression mode | 2 |
APEX brightness | 8.40390625 |
APEX exposure bias | 0.3 |
Maximum land aperture | 2.96875 APEX (f/2.8) |
Metering mode | Center weighted average |
Light source | Unknown |
Flash | Flash did not fire, compulsory flash suppression |
Supported Flashpix version | 1 |
Color space | sRGB |
File source | Digital still camera |
Scene type | A directly photographed image |
Custom image processing | Normal process |
Exposure mode | Auto exposure |
White balance | Auto white balance |
Digital zoom ratio | 1 |
Focal length in 35 mm film | 35 mm |
Scene capture type | Standard |
Contrast | Normal |
Saturation | Normal |
Sharpness | Normal |
Supported Flashpix version | 1 |
Image width | 3,067 px |
Image height | 2,000 px |
Date metadata was last modified | 21:48, 30 September 2018 |
IIM version | 5,820 |